Cherbonnews.com | Berita, Presiden Prabowo Subianto - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan dukungan langsung kepada tim nasional sepak bola Indonesia menjelang laga penting melawan Arab Saudi dalam putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Dukungan moral itu disampaikan Presiden melalui panggilan video beberapa jam sebelum pertandingan dimulai di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah.
![]() |
Presiden Prabowo Subianto |
Prabowo kemudian menanyakan kesiapan para pemain menghadapi laga besar malam itu. “Apakah kalian siap untuk pertandingan besar malam ini?” ujarnya. Dengan kompak, Kluivert bersama para pemain menjawab, “Kami siap, kami semua siap.”
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menyampaikan bahwa dukungan tersebut bukan hanya formalitas simbolik, melainkan bentuk nyata perhatian Presiden terhadap kemajuan sepak bola nasional. “Presiden menyampaikan doa dan semangat penuh untuk skuad Garuda agar tampil maksimal membawa hasil terbaik bagi Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi.
Presiden Prabowo turut menegaskan pesannya agar para pemain memberikan yang terbaik untuk Merah Putih. “Terima kasih semuanya, saya berdoa, semuanya akan berhasil. Lakukan yang terbaik dan berikan kabar baik untuk kami malam ini. Selamat berjuang!!!” tutur Presiden dalam sambungan video tersebut.
Ucapan itu disambut tepuk tangan dan sorakan semangat dari para pemain. Mereka tampak antusias menerima dukungan langsung dari Kepala Negara. Dalam momen tersebut, Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir juga hadir mendampingi tim nasional, memperlihatkan dukungan pemerintah yang solid terhadap olahraga kebanggaan rakyat Indonesia.
Langkah Presiden Prabowo memberikan dukungan langsung jelang laga penting itu menunjukkan arah baru dalam pendekatan kepemimpinan nasional terhadap pembinaan olahraga. Pemerintah tidak hanya menyoroti prestasi, tetapi juga membangun kedekatan emosional antara pemimpin dan atlet. Hal ini selaras dengan visi Presiden untuk menjadikan olahraga sebagai bagian dari pembangunan karakter bangsa.
Dalam beberapa kesempatan sebelumnya, Presiden Prabowo telah menegaskan komitmennya terhadap penguatan ekosistem olahraga, mulai dari infrastruktur hingga kesejahteraan atlet. Dukungan moral yang disampaikan kepada timnas ini mempertegas konsistensi kebijakan tersebut—bahwa semangat nasionalisme harus tumbuh dari solidaritas antara pemimpin dan rakyatnya, termasuk di bidang olahraga.
Kehadiran Prabowo dalam momen menjelang pertandingan juga memberi sinyal strategis bahwa olahraga, terutama sepak bola, kini dianggap sebagai aset diplomasi sosial. Kemenangan tim nasional tidak hanya berdampak pada kebanggaan publik, tetapi juga memperkuat citra Indonesia di panggung global.
Bagi para pemain, pesan dari Presiden bukan sekadar penyemangat, melainkan simbol kepercayaan negara terhadap perjuangan mereka. Dalam konteks diplomasi budaya dan sportivitas internasional, dukungan seperti ini dapat menjadi faktor psikologis yang memperkuat rasa percaya diri tim nasional.
Langkah ini juga memperlihatkan bahwa pemerintahan Prabowo berupaya membangun komunikasi publik yang lebih humanis dan inklusif. Dengan mengedepankan dialog langsung, Presiden berperan aktif membangun hubungan emosional antara institusi negara dan masyarakat melalui medium olahraga—ruang yang memiliki daya ikat kuat di tengah perbedaan sosial dan politik.
Kehadiran figur negara di ruang olahraga, jika diimbangi dengan pembenahan sistemik pada manajemen dan pendanaan olahraga nasional, dapat menjadi pendorong lahirnya kebijakan jangka panjang yang lebih berkelanjutan.
🟥 Catatan Editorial
Sepak Bola, Politik, dan Diplomasi Moral
Dukungan langsung Presiden Prabowo kepada tim nasional Indonesia mencerminkan dimensi baru dalam hubungan antara kekuasaan politik dan olahraga. Dalam konteks modern, olahraga bukan sekadar hiburan, melainkan juga arena diplomasi moral dan representasi nilai-nilai bangsa.
Kehadiran simbolik seorang presiden di balik perjuangan tim nasional menunjukkan upaya rekonsiliasi antara kekuasaan dan rakyat melalui ruang publik yang paling inklusif—lapangan hijau. Namun, simbolisme ini hanya akan bermakna jika dibarengi dengan kebijakan nyata: pembinaan usia muda, tata kelola federasi yang bersih, dan sistem kompetisi yang berkelanjutan.
Sepak bola bisa menjadi cermin bagi cara negara mengelola sumber daya manusianya. Dukungan moral yang kuat dari pemimpin harus diikuti dengan keberpihakan terhadap profesionalisme, integritas, dan meritokrasi dalam sistem olahraga nasional. Dengan begitu, “semangat Garuda” yang diserukan Presiden tidak berhenti di ruang motivasi, tetapi hidup dalam kebijakan yang berorientasi pada kemajuan dan keadilan.
Posting Komentar